Jumat, 24 Mei 2013

Catching Fire

Seperti janji Toe sebelumnya, Toe akan kasih sedikit bocoran cerita Catching Fire. Film kedua dari seri The Hunger Games, yang rencananya bakal di putar akhir tahun. Ini Toe dapat dari bukunya.
Toe harap kalian suka :)

Katniss dalam bahaya. Perbuatannya di arena dengan beri-beri beracun itu tak hanya menghasilkan satu masalah kecil. Namun juga masalah-masalah yang saling berkesinambungan. Tindakannya menyulut pemberontakan bagi setiap warga distrik. Kebencian mereka terhadap Capitol, ditambah dengan contoh keberanian yang ditunjukkan Katniss, membakar jantung mereka. Kini, darah mereka mendidih, bergejolak, ingin melawan Capitol yang telah menekan mereka selama bertahun-tahun.

Presiden Snow tentu saja tak menyukai semua ini. Dan dia merasa Katniss lah yang harus bertanggung jawab, dan memang benar adanya. Dia mendatangi Katniss dan mengancamnya. Katniss dituntut harus berpura-pura mencintai Peeta setengah mati, dalam parade kemenangan yang akan dijalaninya beberapa jam lagi. Jika Katniss tak berhasil memerankan perannya dengan baik, dan tak memadamkan api pemberontakan yang telah disulutnya, Presiden Snow bersumpah dia tak akan ragu untuk melukai semua orang yang disayangi Katniss.

Katniss mendengarkan dengan patuh. Dia sudah bertekad untuk memerankan perannya dengan sangat baik bersama Peeta. Namun ia mengacaukan segalanya di distrik sebelas. Sebenarnya, Katniss sudah sangat menahan diri untuk tidak bicara. Namun ia tak tahan setelah melihat keluarga Rue dan Thresh. Dia langsung berpidato panjang lebar tentang bagaimana ia berterimakasih dan sangat menghormati Thresh, juga Rue. Tentang berbagai macam emosinya terhadap dua anak itu. Setelah pidatonya selesai, seorang pria tua menyiulkan nada mongkingjay empat not milik Rue. Dan detik berikutnya, tanpa diberi aba-aba, distrik sebelas melemparkan salam penghormatan mereka pada Katniss dan Peeta. Salam penghormatan yang sama dengan yang diterima Katniss dari distriknya pada Hunger Games tahun lalu, ketika ia menggantikan posisi adiknya, Prim.

Segera setelah itu, para pemenang dipaksa masuk ke dalam gedung tempat mereka akan dijamu oleh wali kota. Namun tepat sebelum mereka terkurung dalam gedung tua itu, mereka menyaksikannya. Jelas sekali. Pria yang tadi bersiul, digiring ke panggung, dan ditembak di bagian kepalanya. Secepat itu, dan berakhirlah riwayatnya. Dari suara-suara yang didengarnya, Katniss tahu bahwa penduduk di sana sedang dihukum karena tindakan mereka yang merupakan gambaran kecil dari pemberontakan terhadap Capitol.

Katniss merinding mendengarnya. Dia harusnya memadamkan api pemberontakan. Bukan malah memasukkan batu bara ke dalam api. Katniss pusing memikirkan cara untuk memadamkan api itu. Haymitch memberinya saran. Saran terburuk yang tak pernah ia bayangkan. Namun ia juga tahu, hanya itu yang bisa dilakukannya untuk bisa menyelamatkan nyawa keluarganya, nyawa Gale, dan juga nyawa Peeta. Dia... harus menikah dengan Peeta Mellark.

Walaupun gila, akhirnya mereka memutuskan untuk menjalankan saran Haymitch. Karena sejujurnya, tidak ada pilihan lain. Peeta melamar Katniss di Capitol. Pada acara wawancara bersama sahabat lama mereka, Caesar Flickerman. Tentu saja rakyat Capitol heboh karenanya. Saat Katniss melirik Presiden Snow, bertanya apakah usahanya cukup, dia bisa melihat Presiden Snow menggeleng pelan dengan tidak senang.

Peeta dan Katniss kembali menjalani hidup di distrik dua belas. Namun distrik yang damai itu sudah berubah. Penjaga perdamaian yang dulu tak peduli pada hukum, sudah digantikan dengan orang-orang bengis yang tak segan mencambukmu di dalam udara dingin yang menusuk tulang. Gale adalah korban pertama mereka. Hukum ditegakkan. Hutan menjadi tempat yang terlarang sekarang. Hob dirubuhkan. Orang-orang mulai kelaparan. Tidak ada lagu sup Greasy Sae, ataupun daging segar tangkapan Katniss dan Gale.

Pernah suatu ketika, karena muak, Katniss kabur ke hutan. Di sana ia bertemu dengan Bonnie dan Twill. Dua orang itu berasal dari distrik delapan. Mereka kabur karena Capitol menyerang distrik mereka habis-habisan, karena pemberontakan yang mereka lakukan. Bonnie dan Twill berencana menuju distrik tiga belas. Katniss menganggap itu konyol, karena setahu dia, distrik tiga belas sudah hancur. Televisi bahkan menunjukkan kondisi distrik tiga belas yang hancur. Namun Bonnie dan Twill mengatakan sesuatu yang membuat Katniss sedikit percaya. Bahwa gambar di televisi hanyalah rekaman yang diputar Capitol sepanjang waktu.

Belum selesai dengan dugaan keberadaan distrik tiga belas, Katniss mendapat kabar yang langsung menghantamnya. Untuk Hunger Games ke-75 yang akan diadakan tahun ini (bertepatan dengan Quarter Quell yang diadakan setiap 25 tahun sekali), yang akan bermain adalah para pemenang The Hunger Games terdahulu. Katniss tentu saja harus mewakili distriknya sebagai tribute wanita. Dan Peeta, tanpa ragu dia menawarkan diri untuk kembali terjun ke arena, dan melindungi gadis itu.

Tahun ini cukup sulit, karena lawan-lawan mereka adalah pemenang. Memang ada beberapa yang sudah tenggelam dalam minuman keras dan narkoba. Namun mereka tetap saja mesin pembunuh yang mengerikan. Haymitch menyuruh kedua anak asuhnya untuk mencari sekutu. Walaupun tak suka, mereka tetap melakukannya. Dalam sesi pribadi bersama juri (sama seperti sebelumnya) mereka harus membuat juri terkesan. Peeta dan Katniss tak ada niat untuk memegang senjata dan memamerkan keahliannya.

Jadi alih-alih bersikap sopan, mereka malah melakukan hal yang tak terlupakan. Peeta melukis wajah Rue di lantai. Rue dengan bunga-bunga pemakaman yang diatur oleh Katniss. Melalui lukisannya, dia menyuruh para juri untuk mengingat kejadian memilukan itu. Dan membayarnya. Yang dilakukan Katniss lebih menyeramkan. Dia menggantung boneka latihan, dan dengan cat merah, menulis nama ketua juri pertarungan yang telah mati digantung oleh Presiden Snow. Dia menulis dengan sangat jelas namanya disana, SENECA CRANE.

Tak disangka, pasangan dari distrik dua belas mendapat nilai dua belas. Namun tak ada yang gembira. Dalam sesi wawancara, Katniss dan Peeta memakai pakaian pernikahan. Orang-orang Capitol memekik sedih melihat mereka. Pasangan dari distrik dua belas yang tak akan bersatu. Wawancara Katniss hanya berlangsung tak sampai 3 menit. Itu karena histeria penonton ketika melihat gaun putih yang dikenakan Katniss. Setelah mendapat instruksi dari Cinna, Katniss berputar. Berbeda dengan gaun dalam wawancara sebelumnya, yang membakarnya, gaun ini malah merubahnya menjadi Mockingjay.

Memukau, dan berbahaya. Presiden Snow tak akan melepaskan Cinna karenanya. Pemikiran itu membuat Katniss ketakutan setengah mati. Dan apa yang ditakutkannya, ternyata benar-benar terjadi. Saat akan menuju arena pertarungan, Cinna ditangkap beberapa penjaga perdamaian. Mereka menyiksanya hingga lantai dipenuhi darah merah yang memuakkan. Setelah itu, mereka menarik Cinna pergi.

Dan Katniss kembali ke arena. Arenanya berbentuk lingkaran sempurna. Ada pulau kecil di tengah, tempat Cornucopia berada. Perairan melingkarinya, baru setelah itu ada daratan lagi. Setelah mengambil senjata di Cornucopia, Katniss pergi menuju hutan bersama Peeta, Finnick, dan Mags. Sayangnya Mags tewas karena kabut beracun yang dibuat oleh juri  pertarungan. Setelah kematian wanita tua itu, mereka mendapat sekutu baru. Sepasang dari distrik tiga, dan Johanna Mason. Bersama, mereka menjadi kelompok yang kuat. Bahkan kawanan karier pun kalah saat berhadapan dengan mereka.

Yang tak dimengerti oleh Katniss adalah, bagaimana semua orang tampak berusaha melindungi Peeta. Dan sejujurnya, itu menguntungkannya. Karena Katniss tak punya keinginan untuk menang. Dia harus membuat Peeta yang menjadi pemenang. Namun Katniss juga tak mau membunuh orang. Dia sudah mengenal lawannya. Dan mereka tidak jahat. Dia sadar musuhnya yang sebenarnya adalah Capitol.

Jadi, seperti sebelumnya, Katniss melakukan sesuatu yang membuat Capitol tampak bodoh. Dia meledakkan arena dengan cara memanah medan gaya yang mengelilingi arena. Setelah itu, entah bagaimana, tubuhnya diangkat oleh pesawat ringan. Semula ia pikir ia ditangkap. Namun ternyata itu bukan pesawat ringan milik Capitol. Haymitch ada disana (itu artinya Katniss aman) bersama Finnick dan Plutarch Heavensbee, ketua juri pertarungan yang baru.

Mereka menceritakan semua yang tak diketahui Katniss. Saat ini, seluruh distrik memberontak Capitol. Mereka melindungi Peeta di arena, karena jika Peeta tewas, mereka tahu Katniss juga akan mati. Mereka tak bisa membiarkan Katniss mati. Gadis itu telah jadi lambang pemberontakan sekarang. Selama gadis itu hidup, berarti api pemberontakan juga berkobar. Yang membuat Katniss tak kalah terkejut adalah bahwa pesawat ringan ini milik distrik tiga belas. Dan mereka sedang dalam perjalanan menuju kesana. Ternyata dugaan Bonnie dan Twill bukan sekadar omong kosong.

Namun Katniss tak sepenuhnya senang. Peeta tidak ada disana. Dia ada dalam genggaman Presiden Snow yang kejam. Terkurung dalam siksaannya. Selain itu, dia juga cemas pada ibu dan adiknya. Gale yang entah bagaimana bisa disana, mengatakan bahwa keluarganya baik-baik saja. Namun kabar buruknya, Capitol sudah menghancurkan distrik dua belas. Sekarang, tak ada lagi distrik dua belas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar